Menara Info (26/04/2024) - Kota Bukittinggi merupakan area rawan bencana, karena berada di Segmen Sianok dan Sesar Semangko.
Untuk mengurangi resiko jatuhnya korban pada saat terjadi bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi bersama SMA Negeri 4 Bukittinggi, menggelar simulasi bencana gempa bumi, Sabtu (26/04/2024).
Simulasi digelar dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2025, SMA Negeri 4 Bukittinggi, Jl. Panorama Baru, Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, mengatakan," simulasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan seluruh elemen sekolah menghadapi ancaman gempa."

"Simulasi ini menindaklanjuti surat dari pusat, menghimbau semua PMI dan lembaga lainnya didorong mengadakan kegiatan kesiapsiagaan. Hari ini, kita melatih manajemen bencana di SMA Negeri 4, skenarionya adalah gempa bumi," kata Ahmad Jais.
Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan nasional "Sekolah Aman Bencana" yang dicanangkan PMI Pusat, PMI Provinsi, BNPB, dan BPBD Provinsi."Kita tahu hampir semua sekolah di Bukittinggi bertingkat, harus ada titik kumpul, jalur evakuasi, dan peran jelas bagi setiap orang agar korban bisa diminimalisir," tambahnya.
Simulasi dimulai pukul 10.00 WIB, bunyi sirene menjadi tanda terjadinya gempa berkekuatan 7 skala Richter.
Para siswa, yang sudah diberi pengarahan sebelumnya, langsung berlindung di bawah meja, melindungi kepala, dan kemudian melakukan evakuasi menuju titik aman.
Dalam skenario juga disimulasikan adanya korban luka ringan, luka berat, dan meninggal dunia. Para korban yang mengalami luka serius dievakuasi menggunakan ambulans ke rumah sakit.
Editor : Al Mangindo Kayo Gadang