Menarainfo, Bukittinggi – (15/5/2025) Kota Bukittinggi atau Koto rang Agam merupakan pusat perekonomian terbesar kedua di Sumatera Barat. Kota ini dijuluki Kota sejarah perjuangan, pernah jadi ibu kota Indonesia pada masa PDRI, ibu kota Provinsi Sumatera dan Provinsi Sumatera Tengah, juga memiliki cerita tentang ketegangan politik yang tak pernah padam.
Kota yang terkenal dengan ikon wisata Jam Gadang ini selalu menjadi perhatian pusat, bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena dinamika politiknya yang terus berkembang.
Pengamat politik nasional Rocky Gerung, saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah (UM) Bukittinggi tahun lalu, mengungkapkan bahwa basis politik sejati dari Ranah Minangkabau ini memiliki peran penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh-tokoh perintis kemerdekaan seperti H. Agus Salim, Mr. Assaat, Bung Hatta, Sutan Syahrir, Muhammad Yamin, Tan Malaka, Buya Hamka, dan lainnya berasal dari Bukittinggi dan Sumatera Barat, sebut Rocky Gerung.
Saat ini, Bukittinggi dipimpin oleh seorang Wali Kota dari Partai Demokrat H. Ramlan Nurmatias SH, yang menjabat sejak 1 Maret 2025.
Kepemimpinan Ramlan Nurmatias Datuak Nan Basa, adalah bagian dari rangkaian panjang sejarah Walikota di Bukittinggi, yang dipimpin oleh berbagai tokoh sejak masa kemerdekaan.
Sejarah Mayor (Walikota) Bukittinggi Pasca Kemerdekaan adalah sebagai berikut :Bermawi St. Rajo Ameh (Oktober 1945 – November 1945)
Djamin Dt. Bagindo (November 1945 – 1947)
A.Amir Jenie (1948 – 1949)
Editor : Khairunas