“Kalau darah bisa diproduksi, ini lain persoalan. Tapi karena tidak bisa, maka kepedulian sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Chairunnas menegaskan bahwa di Bukittinggi, donor darah dipandang sebagai bentuk ibadah dan sedekah yang tinggi nilainya.
“Belum tentu kita bisa bersedekah dengan uang, karena kondisi keuangan tiap orang berbeda. Tapi bersedekah darah itu boleh. Agama pun menganjurkan: bantu sesama, maka Allah akan bantu kita,” ucapnya.
Ia berharap Hari Donor Darah Sedunia ini bisa menjadi pengingat moral dan spiritual bagi masyarakat agar terus berbuat baik.“Mudah-mudahan momentum ini memberi dampak positif, menggiatkan pendonor yang sudah aktif, dan mengajak yang belum untuk ikut berdonor. Orang yang bisa donor adalah orang sehat, dan donor juga meningkatkan imunitas tubuh,” tambahnya.
Editor : Yopi HerdiansyahSumber : PMI Kota Bukittinggi