Lebih lanjut, dr. Herijon menyebutkan bahwa kegiatan ini juga mendukung program Ketua PMI Kota Bukittinggi, H. Chairunnas, dalam menjaga ketersediaan darah di wilayah tersebut.
Dengan penuh semangat, para santri yang telah cukup umur dan memenuhi kriteria kesehatan ikut serta dalam kegiatan ini. Sinergi antara pesantren dan PMI menjadi contoh ideal bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan bisa berjalan seiring.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menginspirasi lembaga-lembaga pendidikan lain untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari pembelajaran karakter dan ibadah sosial,” tutup dr. Herijon. (**) Editor : Yopi HerdiansyahSumber : PMI Kota Bukittinggi