Kepala UDD PMI Kota Bukittinggi, Dr. Herijon, M.Kes, turut mengapresiasi antusiasme siswa.
"Kegiatan seperti ini sangat membantu ketersediaan stok darah di PMI. Setiap kantong darah yang terkumpul bisa menyelamatkan nyawa pasien, baik di Bukittinggi maupun daerah sekitar. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut, sehingga budaya donor darah sejak usia muda dapat tertanam kuat," ujarnya.
Dr. Herijon juga menekankan bahwa momentum HUT ke-80 Republik Indonesia menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat rasa persatuan melalui aksi kemanusiaan.
"Semangat kemerdekaan bukan hanya diukur dari perayaan, tetapi juga dari kontribusi nyata untuk sesama. Donor darah ini adalah wujud kepahlawanan masa kini. Dari generasi muda Mandua Bukittinggi, kami melihat harapan besar untuk keberlanjutan gerakan kemanusiaan di masa depan," pungkasnya.Bagi siswa MAN 2 Bukittinggi, donor darah bukan sekadar kegiatan rutin sekolah, melainkan bentuk nyata kepedulian pada sesama. Mereka membuktikan bahwa kepahlawanan tidak selalu identik dengan mengangkat senjata—kadang, ia hadir lewat keberanian menghadapi jarum demi menyelamatkan nyawa orang lain. (**)
Editor : Yopi Herdiansyah