Siaga Libur Nataru 2024; Faktor Pengaruh Besar Cuaca Ekstrim Dan Gelombang Tinggi Di Indonesia

Foto Ernita Desyanti
×

Siaga Libur Nataru 2024; Faktor Pengaruh Besar Cuaca Ekstrim Dan Gelombang Tinggi Di Indonesia

Bagikan opini

Gelombang dengan ketinggian 2,5 m - 4 m berdampak terjadi di wilayah Bengkulu, hingga Enggano, wilayah barat Lampung, Samudra Hindia bagian barat, Bengkulu hingga Lampung, di Selat Sunda bagian barat dan selatan, wilayah selatan Banten, wilayah Garut hingga Pangandaran, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Timur. Dampaknya secara garis besar mulai dari Bengkulu hingga NTT, NTB.

Imbauan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terutama saat hujan sedang hingga lebat disertai kilat petir, hujan es batu, hujan disertai angin kencang, angin puting beliung dan kemungkinan terjadi hujan es batu. Dampak yang diwaspadai, yang kemungkinan dapat terjadi seperti, banjir, tanah longsor, banjir bandang, wadah udara, angin kencang hingga puting beliung, pohon tumbang, tegakkan yang bisa tumbang dan jalan licin akibat bibit siklon yang diprediksi mungkin terjadi.

Peringatan Dini untuk pengguna transportasi laut ataupun nelayan, mulai pagi sekitar subuh, pada hari Sabtu (7/12) dimohon untuk sementara tidak melakukan kegiatan di laut, karena adanya bahaya gelombang tinggi akibat bibit siklon, yang dapat mencapai 4-6 m di Samudra Hindia , perairan selatan Jawa bagian barat.

Yang bisa mulai dilakukan masyarakat dan pemerintah serta pihak terkait, diantaranya yakni;
• Menata drainase, jangan tersumbat, yang sudah penuh agar segera dikeruk, untuk menghindari banjir.
• Pohon-pohon dan pohon-pohon yang rapuh harus segera ditebang untuk antisipasi jika terjadi angin kencang.
• Tanggul dan bendungan dipastikan tidak ada yang retak (sudah bekerjasama dengan pihak PUPR).
• Masyarakat diharapkan untuk menjaga lingkungan, agar tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat menyumbat saluran udara.
• Dan atau sesuai instruksi pihak pemda setempat untuk mitigasi bencana sesuai kondisi daerahnya.

La Nina yang mempengaruhi ke barat (dari Samudra Pasifik masuk ke Indonesia) diprediksi dari bulan Okt-Nov 2024 hingga Maret-April 2025

Dilain sisi, MJO (pergerakan awan-awan hujan) dari arah barat Indonesia di sepanjang Khatulistiwa, di Samudra Hindia, dalam kondisi normal, arakan awan hujan tsb tidak jalan ditempat di Indonesia, berjalan bergerak dari barat melintasi wilayah Indonesia dan memasuki Samudra Pasifik.

Namun karna dampak La Nina lemah yang menghadang pergerakan MJO ke arah samudra pasifik sehingga populasi hingga akhir tahun, yang akan memperparah kondisi beberapa wilayah di Indonesia. peningkatan intensitas terjadi pada minggu ke tiga hingga minggu terakhir Desember. Fenomena yg akan terjadi sepanjang liburan Nataru tgl 20an - 5 Jan merupakan puncak La Nina.

Terkait kebijakan, pemerintah telah melakukan koordinasi di berbagai sektor. Semoga kita tidak lengah lagi sehingga terjadi seperti di Medan dan Sukabumi yang merupakan fenomena awal dampak. Kesiapsiagaan perlu ditingkatkan. saat inilah kita harus selalu siaga, siapkan berbagai hal.

Tahun 2024-2025 lebih mengkawatirkan dibandingkan tahun sebelumnya, karena fenomena dari 4 faktor saling menguatkan.
(musim hujan, fenomena La Nina, muncul MJO yang nanti akan bergeser ke timur stlh tgl 20an dan terdeteksi siklon 91s). Menguatnya angin MJO panas yang bersifat basah dapat menimbulkan peningkatan curah hujan.

Terakhir, patut menjadi perhatian bersama di wilayah pesisir diwaspadai terjadinya banjir Rob (pasang tinggi). Keterangan selanjutnya ada angin di permukaan dan diatasnya berdampak pada penerbangan. Selain itu kecepatan angin yang selama ini cukup tinggi terjadi di wilayah Sumatera bagian barat, Selat Sunda hingga Jakarta, mencapai lebih dari 33 km/jam.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini