Menara-info.com Pasca bemcana Banjir, banjir bandang di kota Padang, terdata sebanyak 2.250 jiwa dan 450 KK berada di 37 titik pengungsi (3/12/25).
Ribuan warga Kota Padang masih bertahan di tempat pengungsian setelah banjir bandang dan hujan ekstrem melanda sejumlah kecamatan sejak akhir pekan lalu. Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, tercatat 2.250 jiwa dan 450 KK berada di 37 lokasi, masih mengungsi hingga hari ini. Dari jumlah tersebut, sekira 810 orang merupakan kelompok rentan seperti lansia, bayi, ibu hamil, ibu menyusui, dan penyandang disabilitas.
Kepala BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton menyampaikan, bahwa pendataan terus diperbarui karena kondisi lapangan masih dinamis. "Tim masih melakukan penyisiran, terutama di wilayah-wilayah yang aksesnya terputus. Data pengungsi dapat berubah sewaktu-waktu," ujarnya.
Sebaran Pengungsi per Kecamatan :
BPBD merilis rincian lokasi dan jumlah pengungsi sebagai berikut:
• Kec. Koto Tangah, 17 lokasi : 1.470 jiwa
• Kec. Pauh, 8 Lokasi : 284 KK
• Kec Lubuk Kilangan, 2 Lokasi :KK
• Kec. Nanggalo, 6 Lokasi : 780 jiwa
Sebagian besar pengungsi ditempatkan di sekolah, masjid, gedung serbaguna, dan rumah warga yang berada di dataran lebih tinggi. Banyak titik pengungsian dilaporkan masih kekurangan logistik dasar seperti air bersih, alas tidur, perlengkapan bayi, obat-obatan, dan penerangan.
Selain menelan korban jiwa dan memaksa ribuan warga mengungsi, banjir bandang juga merusak infrastruktur penting. BPBD mencatat 32 sekolah terdampak, terdiri dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA. Kerusakan mulai dari ruang kelas terendam, pagar dan fasilitas luar rusak, hingga peralatan belajar hanyut.
Beberapa ruas jalan penghubung antarkecamatan juga mengalami longsor dan kerusakan badan jalan, membuat distribusi logistik masih terhambat di beberapa lokasi.
Pemerintah Kota Padang bersama TNI–Polri, Basarnas, dan relawan terus memperluas distribusi bantuan. Dapur umum terpadu didirikan di beberapa titik, sementara posko kesehatan diaktifkan untuk mengantisipasi penyakit pascabanjir seperti diare, infeksi kulit, ISPA, dan demam berdarah.
Wali Kota Padang mengatakan status tanggap darurat masih berlaku hingga situasi benar-benar pulih. "Kami prioritaskan keselamatan warga. Tim gabungan terus bekerja untuk percepatan penanganan, termasuk perbaikan fasilitas publik yang rusak," katanya.
Para pengungsi berharap air segera surut sepenuhnya dan rumah mereka dapat dibersihkan. Beberapa warga mengaku kehilangan pakaian, peralatan rumah tangga, dan dokumen penting akibat banjir. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada karena hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Editor : Ernita Desyanti