Instruksi Atasan : "Pembatasan Tamu", Masyarakat dan Jurnalis Dilarang Masuk ke Rumah Dinas Gubernur Sumbar Dalam Acara Open House

×

Instruksi Atasan : "Pembatasan Tamu", Masyarakat dan Jurnalis Dilarang Masuk ke Rumah Dinas Gubernur Sumbar Dalam Acara Open House

Bagikan berita
Foto : Sumber Andarizal
Foto : Sumber Andarizal

Bagi Basril Basyar, insiden ini bukan sekadar persoalan diperbolehkan atau tidak diperbolehkan masuk ke rumah dinas, persoalannya lebih dari itu, kejadian ini cerminan yang menyedihkan tentang bagaimana posisi pers dan masyarakat dipandang sebelah mata oleh seorang pemimpin.

"Tindakan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi Ansharullah tidak menganggap jurnalis sebagai mitra strategis yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik," ungkapnya dengan nada prihatin yang mendalam.

Basril Basyar sangat menyayangkan momentum Idul Fitri yang seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempererat hubungan yang harmonis antara pemerintah dan pers, justru ternodai oleh kebijakan yang menciptakan sekat dan jarak.

"Di hari yang fitri ini, alih-alih mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin, justru tercipta jurang pemisah yang seharusnya tidak perlu ada," imbuhnya dengan nada kecewa.

Basril Basyar mengingatkan kembali betapa fundamentalnya peran media dan jurnalis dalam sebuah negara hukum dan demokratis, jurnalis merupakan pilar penting yang berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat dan pengawas jalannya pemerintahan, mereka bukanlah tamu tak diundang yang kehadirannya bisa dibatasi sesuka hati, terlebih dalam acara yang bersifat publik seperti open house seorang kepala daerah.

Di tempat lain, terlihat perbedaan yang begitu mencolok di acara open house yang diselenggarakan oleh Ketua DPRD Sumbar, H. Muhidi, di sana, pintu rumah terbuka lebar-lebar, menyambut setiap tamu yang datang dengan senyum hangat dan keramahan yang tulus, kehangatan dan keterbukaan terasa nyata semakin mempertajam luka kekecewaan yang dirasakan oleh para jurnalis dan warga di Rumah Dinas Gubernur.

Karena itu, Basril Basyar tak hanya berhenti pada kecaman yang terasa pedih. Ia menaruh harapan besar agar insiden yang melukai hati ini tidak dianggap sebagai angin lalu dan segera mendapatkan perhatian yang serius.

"Saya sangat berharap agar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penghalangan jurnalis dan masyarakat di acara open house Gubernur dapat ditindaklanjuti secara maksimal," ujarnya dengan nada penuh harap.

Lebih dari sekadar mencari siapa yang bersalah, kejadian ini adalah seruan mendalam agar kehormatan profesi jurnalis dijaga dengan baik dan fungsi media sebagai mitra strategis pemerintah benar-benar dihayati dan diamalkan dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar retorika belaka.

"Peristiwa penghalangan seperti ini tidak boleh terulang kembali, baik terhadap jurnalis maupun oleh siapa pun, karena ini adalah hak masyarakat untuk bersilaturahmi dengan pemimpinnya," pungkas Basril Basyar.

Editor : Al Mangindo Kayo Gadang
Bagikan

Berita Terkait
Terkini