Prinsip-prinsip ini sangat relevan untuk menangani berbagai masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi muda saat ini.
Selain itu, Islam mengajarkan bahwa setiap ujian hidup, termasuk yang berhubungan dengan gangguan mental, adalah bagian dari takdir yang harus diterima dengan sabar.
Namun, sabar dalam Islam bukan berarti pasrah begitu saja, melainkan usaha untuk menghadapi masalah dengan cara yang baik dan bertanggung jawab.
KHI, dengan mengintegrasikan konsep sabar dan syukur, dapat memberikan pedoman bagi individu yang mengalami tekanan mental untuk menemukan kedamaian dalam hati mereka, serta memberikan harapan dalam menghadapi masalah.
KHI juga dapat menjadi acuan dalam menciptakan lingkungan sosial yang mendukung kesehatan mental, dengan mengutamakan prinsip-prinsip kasih sayang, empati, dan gotong royong.
Dalam hal ini, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama di kalangan generasi muda, tentang pentingnya menjaga kesejahteraan jiwa dan mental.
Pemerintah, ulama, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa KHI terus relevan dan dapat menjadi pedoman yang mendukung kesehatan mental generasi muda.KHI memiliki peran penting dalam mengatasi krisis kesehatan mental di kalangan Generasi Z.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Islam yang terkandung dalam KHI, diharapkan dapat tercipta keseimbangan antara tubuh, jiwa, dan roh.
Sebuah pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan modern dapat membantu generasi muda menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan lebih sehat secara mental dan spiritual.