1. Adopsi Program Ecotherapy dan Green Care
Intervensi psikososial perlu mengadopsi elemen Ecotherapy. Kegiatan seperti Terapi Penanaman Kolektif di kawasan hulu yang kritis berfungsi ganda: sebagai upaya pemulihan ekologi dan sebagai cara untuk melawan learned helplessness dengan menciptakan harapan yang nyata dan dapat dilihat di lingkungan.
2. Penguatan Kapasitas Relawan Psikososial Lokal
Melatih tokoh masyarakat, guru, dan pemuda di Sumatera (seperti yang didorong oleh UPI YPTK) menjadi Relawan Psikososial Lokal memastikan bahwa dukungan emosional dan Psychological First Aid tersedia secara cepat dan sesuai dengan konteks budaya lokal, efektif membangun resiliensi komunitas.
3. Kebijakan Tata Ruang yang Responsif Psikologis
Pemerintah harus memastikan kebijakan tata ruang dan rehabilitasi lahan tidak mengulang kesalahan masa lalu, serta secara eksplisit mengakui dan memitigasi dampak psikologis jangka panjang dari perusakan lingkungan. Proyek konservasi harus dipandang sebagai proyek kesehatan publik.
Daftar Pustaka
· Albrecht, G. (2007). Solastalgia: A new concept in human health and identity. Philosophy, Ethics, and Humanities in Medicine, 2(2), 1-16.
· Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2025). Laporan Situasi Bencana Hidrometeorologi Sumatera, Periode November 2025. Jakarta: Direktorat Mitigasi Bencana BNPB.
· Cunsolo, A., & Ellis, N. R. (2018). Ecological grief as a response to environmental change: A narrative review and conceptual framework. Nature Climate Change, 8(4), 275-281.